Quantcast
Channel: AINUN ISNAENI
Viewing all 577 articles
Browse latest View live

Kangen Bali? Ini Dia Obatnya, Oleh-Oleh Khas Bali

$
0
0

oleh-oleh khas Bali
Bali, sekangen apa teman-teman sama Bali?

Pulau satu ini mampu membuat siapa saja terbius dan ingin kembali lagi kesana. Begitu juga dengan saya.

Entah sekangen apa saya sama Bali, yang jelas obat untuk mengobati rasa kangen itu adalah dengan membuka e-commerce. Lah apa hubungannya?

Awalnya berpikir, barang apa ya yang mencerminkan Bali banget ketika iseng membuka e-commerce dan ketemulah dengan ide membeli pie susu khas Bali, yang banyak dicari wisatawan sebagai oleh-oleh khas Bali.

Selama ini, ketika saya menikmati pia susu seringnya adalah hasil dari pemberian teman ketika mereka berkunjung ke Pulau Bali. Saya sendiri malah jarang membeli pie susu ketika berada di Bali.

Gimana nggak digemari banyak orang kalau rasa yang ditawarkan begitu nikmat, dengan isiannya yang nggak terlalu manis dan berpadu dengan renyahnya bagian pinggirannya.

Dan nggak mau tanggung-tanggung juga, saya langsung memilih tiga brand pie susu dari Pulau Bali.

Nah, ini dia beberapa produk pie susu khas Bali yang saya beli online beberapa waktu lalu :

Pie Susu Dhian

Pie Susu Dhian lahir dari tangan seorang ibu bernama Iluh Karyawati dan mulai membuka usahanya pada tahun 2010. Produk Pie Susu Dhian hadir dengan banyak pilihan rasa, dari rasa original, coklat keju, keju, blueberry dan strawberry.

pie-susu-dhian-khas-bali


Kalau kita datang langsung ke tokonya, kita bisa mendapatkan pie susu yang masih fresh from the oven. Bukan berarti yang beli online lintas pulau seperti saya diberi produk pie yang nggak fresh. Bukan guys.

Saya sendiri memilih varian Pie Susu Dhian rasa original. Sudah nggak perlu diragukan dan dipertanyakan lagi ya rasanya, enak hehe.

Saya pun memilih kemasan boxdengan isi 25 pcs biar puas makan serumah gitu.

Yang lagi di Bali atau nanti ketika teman-teman datang sendiri ke tokonya, bisa mampir di Jalan Nangka Selatan No. 47A Denpasar.

Pie Susu Asli Enaaak

Brand kedua yang saya beli yaitu Pie Susu Asli Enaaak, seperti yang tertera di box-nya yaitu hadir sejak tahun 1989. Berarti kalau hadir selama itu, resepnya otomatis sudah lahir secara turun temurun dari generasi ke generasi.

pie susu asli Bali


Saya memilih varian Pie Susu Asli Enaaak dengan rasa original. Dari segi rasa dan teksturnya nggak berbeda dengan Pie Susu Dhian.

Satu box pie yang saya beli berisi 10 pcs pie, lumayan lah buat teman nge-teh sore.

Untuk lokasi toko offline-nya masih satu jalan dengan Pie Susu Dhian di Jalan Nangka Selatan.

Pia Eiji

Produk ketiga yang saya beli ada Pia Eiji. Pia Eiji hadir dengan varian rasa kacang hijau, cokelat dan keju yang dibalut dengan kulit pastry yang lembut dimulut.

pia eiji khas Bali


Saya sendiri memilih rasa keju dan coklat dalam satu box, sehingga masing-masing varian rasa ada 5 pcs.

Untuk pia coklat, dia memiliki isian coklat yang lumer di dalam mulut ketika dimakan. Dan untuk varian keju, sudah pasti kejunya lumayan terasa.

pia eiji khas Bali


Satu hal yang saya kurang suka ketika menikmati Pia Eiji adalah adonan luarnya gampang banget hancur, jadi ketika makan akan tercecer dimana-mana remahan-remahan kulit keringnya itu.

Untuk toko offline-nya di Denpasar, teman-teman bisa mengunjungi House of Pia Eiji di Jalan Bedahulu VIII No. 7.

Tiga box pie susu dan pia ini nggak butuh waktu lama untuk habis dirumah, cepat banget habisnya. Doyan apa enak? hahaha

Jajanan khas Bali ini cukup membantu juga mengatasi rasa kangen saya akan Bali. Semuanya serba dimudahkan dengan teknologi, iya kan.

Setelah membaca post ini, kalian jadi kangen Bali nggak? hehehe

 

 

 

 


[Review] The Body Shop Himalayan Charcoal Purifying Glow Mask

$
0
0

Postingan ini nggak akan jauh-jauh dari cewek, terutama yang suka maskeran. Segala jenis masker baik itu yang berasal dari bahan alami langsung atau beli instan sudah pernah saya cobain. Konon katanya masker tomat bagus buat wajah berjerawat, nahh gimana dulu nggak rajin seminggu sekali maskeran pakai tomat bahkan kentang pun juga pernah dicoba, sampai wajah terasa kaku mirip kanebo kering.

Kali ini, saya kok pengen berbagi cerita salah satu masker terfavorit selama ini. Bagi teman-teman dekat saya, mereka paham betul kalau saya itu The Body Shop Addict dari zaman kuliah.

Masker yang saya maksud sekarang, bukan sheet mask, melainkan yang bertekstur. Varian apakah itu? Ini dia, The Body Shop Himalayan Charcoal.

masker the body shop


Ternyata charcoal atau arang mempunyai banyak manfaat yang bagus untuk kulit, jadi arang nggak hanya digunakan untuk “bahan bakar” ketika membuat sate saja.

Perkenalkan, The Body Shop Himalayan Charcoal

Di sticker kemasan dari produk ini, tertera tulisan “purifying glow mask”, kalau diartikan secara sederhananya yaitu masker yang bisa mencerahkan dan membuat bercahaya. Nah lho, saya saja kalau membaca ada kata-kata bercahaya, suka kepo kan. Beneran nih bisa bikin muka jadi bercahaya gitu? Lanjut lagi.

masker himalayan charcoal


varian the body shop masker


Varian charcoal ini merupakan masker exfoliating dengan tekstur lumpur yang bermanfaat juga sebagai detoksifikasi kulit. Bahan baku The Body Shop seperti yang kita semua tahu, semuanya berasal dari 100% alami, begitu juga dengan masker ini yang memiliki kandungan bamboo charcoal, daun green tea dan organic tea tree oil.

Khasiat Himalayan Charcoal Purifying Glow Mask

Tentu saja manfaat dari masker yang memiliki tekstur lumpur ini untuk menyegarkan kulit, menarik keluar kotoran, membersihkan pori-pori kulit wajah dan menyerap minyak berlebih.

Biasanya nih, kulit sensitif yang mudah berjerawat harus menghindari bahan-bahan tertentu dari sebuah produk kosmetik. Nah, pas banget sama The Body Shop Himalayan Charcoal ini yang nggak mengandung parabens, paraffin, silicone atau mineral oil. So pasti aman buat kulit.

Packaging Himalayan Charcoal Purifying Glow Mask

Kemasan produk masker dari The Body Shop, umumnya dikemas dalam wadah kaca tebal dan agak berat dengan isi sebanyak 75ml saja. Supaya masker tetap fresh di dalam wadahnya, terdapat penutup lagi di dalamnya. Jadi double protect gitu. Kemasan kacanya juga terdapat huruf timbul dengan tulisan “The Body Shop”, ini mencegah produk bisa digandakan juga diluaran sana.

kemasan the body shop masker


Dan yang pasti, kalau produk-produk The Body Shop habis, saya selalu mengembalikan wadah kosong ke storenya, sebagai support atas campaign dari The Body Shop untuk mencintai lingkungan dan mengurangi sampah plastik.

Cara Pemakaian Himalayan Charcoal Purifying Glow Mask

Nggak perlu susah-susah untuk menggunakan produk masker dengan tekstur lumpur seperti ini, cukup dengan menggunakan kuas kecil khusus masker, tinggal ambil beberapa kali masker sesuai kebutuhan kulit dan dioleskan merata ke seluruh permukaan wajah.

Tekstur lumpur dari masker Charcoal ini masih terdapat potongan-potongan daun gitu, mungkin itu adalah daun tea tree. Dan menurut saya, baunya masih cukup bersahabat di indra penciuman, segar pokoknya. Menurut petunjuk yang sudah dijelaskan di kemasannya, setelah masker dioleskan merata ke seluruh permukaan wajah, diamkan masker selama kurang lebih 5-10 menit, kemudian bilas dengan air sampai bersih.

tekstur masker the body shop


Kalau saya seringnya mendiamkan masker ini lebih dari 10 menit malahan. Oya selama masker ini dibiarkan mengering di kulit wajah, wajah akan terasa ketarik dan kaku banget. Bayangkan jika saya memakainya lebih dari 10 menit, bahkan pernah hampir 1 jam hahaha.

Dan pastikan nih, ketika memakai varian masker ini, kulit wajah dalam keadaan bersih bebas jerawat atau breakout, karena kalau sudah saatnya membilas, agak susah kalau terkena bagian kulit yang berjerawat, karena butuh effort untuk membersihkan kulit wajah dengan tempelan-tempelan daun mengering tadi.

Setelah Menggunakan Masker Himalayan Charcoal Purifying Glow Mask

Kulit wajah saya terasa kesat dan segar gitu. Nggak heran kalau produk ini sudah repurchase saking sukanya. Kalau wajah lagi butuh rehat sejenak, pakai masker ini bisa jadi obat lah.

Dari segi harga, memang pricey, justru karena mahal itu, saya memakai produk ini juga dihemat-hemat, dikit-dikit, paling lama mungkin bertahan 3-5 bulan baru habis. Itu saja nggak rutin banget pakainya. Harganya sendiri yaitu 369 ribu untuk satu wadah masker dengan ukuran 86 gram ini.

Ada yang pernah coba pakai produk serba charcoal juga nggak? Atau teman-teman ada yang memakai produk ini juga?

 

 

 

Top of Form

 

 

 

 

 

Daftar Smartphone Incaran Harga Miring di Blibli Histeria

$
0
0

daftar smartphone di blibli


Harga miring dalam pembelian smartphone adalah keinginan semua orang untuk tetap bisa menikmati kemajuan teknologi. Teman-teman bisa mendapatkan semua produk smartphone di Blibli dengan harga yang terjangkau. Tidak bisa dipungkiri bahwa smartphone memang menjadi barang pokok untuk dimiliki saat ini. Karena, semua informasi saat ini bisa cepat didapatkan melalui ponsel canggih. Tapi, kalian harus bisa memilih smartphone yang berkualitas dengan memiliki fitur terlengkap. Berikut rekomendasi smartphone yang mungkin bisa kalian miliki.

  1. VIVO Y12i

Jika kamu adalah salah satu orang yang memiliki hobi gaming pasti akan merasa puas dengan kapasitas baterai yang cukup besar, yakni 5000 mAh. Selain itu, RAM 3GB juga dapat membuat kamu bebas menyimpan file, aplikasi, foto dan video. Sedangkan untuk memori internalnya tersedia 32GB yang dipercaya dapat mendampingi mendampingi performa chipset Qualcomm Snapdragon 439.

Ukuran yang lebar yaitu 159.43 × 76.77 × 8.92mm akan mendukung kamu untuk bisa melakukan aktivitas pada smartphone dengan bebas. Pastinya, untuk kualitas resolusinya layar ukuran 6,35 inchi sudah HD+ sehingga teknologi LCDnya cukup bagus.

  1. VIVO Y20

Sebagai smartphone canggih yang memiliki triple camera ini menjadi produk andalan bagi kamu yang suka menjepret foto dan mengabadikan momen dengan video. Konfigurasi ketiga kamera tersebut cukup bagus sehingga membuat kamu bisa menghasilkan foto yang tak kalah bagusnya dengan kamera DSLR.

harga handphone murah


Resolusi kameranya yang tinggi membuat kamu bisa dengan mudah memfokuskan objek yang sedang difoto. Jadi, Vivo Y20 ini memang memiliki keunggulan pada bagian kameranya baik di bagian depan maupun belakang.

  1. Samsung Galaxy M21

Semua orang mengenal smartphone ini karena layar AMOLED yang bagus dengan dimensi 6,4 inch. Bahkan, tingkat kecerahan pada layarnya bisa mencapai 420 nit yang memudahkan kamu meskipun sedang berada di luar rumah. Selain itu, Samsung Galaxy M21 ini juga mendukung perekaman video 4K bisa diandalkan.

Jadi, dengan dukungan resolusi 1.600 x 720 piksel (HD) ini kamu bisa menjadikan smartphone dari Samsung sebagai andalan. Karena memang semua yang terekam bisa dengan jelas didapatkan dan dilihat sehingga tidak akan membuat kamu merasa kurang terpenuhi fiturnya mulai dari bluetooth, layar sentuh kapasitif, dan panorama foto.

  1. OPPO A52

Smartphone satu ini dikenal oleh banyak orang karena kapasitas RAM dan ROM yang besar. Dimana secara detail RAM nya mencapai 8GB dan ROM sebesar 128GB sehingga kamu bisa menyimpan apapun yang kamu mau di ponsel.

 Selain itu, fitur dual speaker yang dimiliki dapat memudahkan kamu dalam mendengarkan musik atau mengangkat telepon tanpa harus membesarkan volumenya. Karena memang ketika volume dibesarkan tentu akan merusak speaker dan membuat kondisi smartphone tak lagi sehat.

  1. Samsung Galaxy Note20

Smartphone yang dilengkapi dengan S Pen ini memiliki fitur yang canggih pada bagian kameranya. Tiga kamera yang ada pada bagian belakang smartphone membuat kamu bisa menghasilkan foto yang berkualitas tinggi. Selain kameranya yang bagus, keunggulan dari smartphone ini adalah desainnya yang menarik seperti smartphone berkelas.

Itulah beberapa smartphone yang memiliki fitur canggih dan harus kamu miliki. Kamu bisa mendapatkan produk ini dengan harga murah di Blibli waktu Best Deals yang akan diadakan pada tanggal 9 November 2020. Inilah kesempatan bagi kamu mendapatkan smartphone canggih hanya dengan mengeluarkan sedikit uang saja. Jadi, bagi kamu yang mungkin menginginkan beberapa produk di atas tapi ingin tetap berhemat jangan sampai ketinggalan momen Flash Sale yang diadakan oleh Blibli.

Camcer di Taman Galuh Bondowoso, The Highland Paradise

$
0
0


Beberapa waktu lalu timeline sosial media diramaikan dengan postingan hamparan taman bunga yang disebut Taman Galuh. Sebuah pemandangan alam berupa perbukitan hijau lengkap dengan kebun bunganya. Sekilas dari informasi yang dijelaskan dicaptionnya, konon lokasi Taman Galuh ini katanya berada di Kabupaten Bondowoso tepatnya di kawasan Kawah Ijen.

Saya yang tinggal di kota sebelahnya, Jember, nggak tahu kalau di daerah Ijen masih ada destinasi alam lain yang juga nggak kalah bagus dengan Kawah Ijen. Beda lagi sama teman-teman saya yang rutin blusukan dan malah sudah tahu ada daerah ini jauh sebelum viral.

Ceritanya, komplotan teman-teman main mau ngadain camcer atau camping ceria, sebutan yang biasa mereka lontarkan ketika ingin berkemah santuy. Setelah melihat tanggal yang saya rasa cocok, saya memutuskan untuk ikutan. Ada yang berangkat duluan dari pagi, ada yang berangkat dari Banyuwangi dan kloter terakhir dari Jember, yaitu saya berdua dengan teman yang menyusul belakangan.

Taman Galuh, Destinasi Baru di Kabupaten Bondowoso

Pasti yang langsung terucap ketika mendengar nama Kabupaten Bondowoso atau Banyuwangi adalah Kawah Ijen. Obyek wisata Kawah Ijen ini terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi. Jadi, mau diakses dari Kabupaten Banyuwangi juga nggak masalah.

Balik lagi ke Taman Galuh,  terlepas dari nama besar Kawah Ijen masih ada tujuan destinasi alam lain yang nggak kalah menarik, ya seperti Taman Galuh ini yang berada di kaki Gunung Crengih.

wisata alam di taman galuh
Saya sendiri baru dengar ada nama Gunung Crengih, malah kalau teman cerita soal Crengih, saya mengira kalau Crengih ini hanya bukit biasa.

Rute Menuju Taman Galuh Bondowoso

Taman Galuh ini berada di Afdeling Girimulyo, Kecamatan Ijen. Rutenya sama ketika kita mau pergi ke Ijen. Bedanya adalah ketika sampai di Kecamatan Ijen akan bertemu dengan pertigaan yang terpampang papan penunjuk arah, dimana untuk arah yang lurus adalah jalur menuju Kawah Ijen. Sementara untuk menuju Taman Galuh, harus mengambil arah ke kiri yang nanti akan menghubungkan ke Desa Watu Capil.

taman galuh bondowoso
Kontur jalanan

cara menuju taman galuh di bondowoso
Naik jeep istimewa

Karena saya nggak tahu jalan, saya hanya duduk manis di boncengan motor teman saya. Dan sebenarnya, perjalanan ini sudah di-arrange dengan baik oleh teman jalan yaitu Bang Jhon. Bang Jhon lah yang memesan jeep jauh-jauh hari, yang akan kita pakai nanti ketika offroad menuju Taman Galuh. 

Kendaraan jeep ini disewa karena pertimbangan kenyamanan juga terutama untuk cewek-cewek dan balita. Iya, saya ke gunung ala-ala ini bareng sama balita juga guys.

Untuk rombongan teman-teman saya yang laki-laki, mereka tetap menggunakan motornya sampai ke puncak Taman Galuh, bahkan motor matic pun diajak offroad. Luar biasa.

Saya berganti naik kendaraan jeep ketika tiba di Desa Sempol, karena beberapa motor yang nggak dibawa naik akan dititipkan di rumah warga yang sudah dikenal baik oleh Bang Jhon.

Petualangan Dimulai

Saya sama sekali nggak ada gambaran medan jalan menuju Taman Galuh seperti apa. Baru berada di dalam jeep beberapa menit saja, ternyata sudah dihadapkan dengan jalanan makadam yang aduhai parahnya. 

Saya berpikir “ahh mungkin rintangan ini cuma 30 menitan”

Ternyata salah pemirsa, selain melewati perkebunan warga, melintasi kandang sapi, bertemu dengan kampung pertama, perjalanan kembali memasuki hutan dan tibalah di kampung terakhir sebelum sampai di Taman Galuh. 

transportasi menuju taman galuh
Perjalanan dilanjutkan kembali, melintasi kebun kopi dan tetap dengan jalanan tanah berbatu yang lumayan membuat pantat dan pinggang merana. Perjalanan berat ini kurang lebih membutuhkan waktu 1-1,5 jam dari desa tempat penitipan motor tadi. Mungkin dari selepas ashar dan baru tiba di tempat untuk membangun tenda jam 17.30. Wew

Camping Ceria di Taman Galuh

Kelar urusan membangun tenda, malam itu nggak banyak yang bisa lakukan, selain memakan nasi bungkus dari rumah untuk bekal makan malam dan tidur beralaskan matras. Beberapa teman saya masih asik bercengkrama sampai malam dan berburu foto milky way. 

Angin malam di sekitar lokasi dan puncak Taman Galuh ini kenceng banget. Jadi memang lebih enak buat tidur saja. Saya malam itu lelap sekali tidurnya hahaha.

***

Pagi-pagi sekali teman saya sudah bangun dan menghirup udara pagi ala sunrise. Saya? Saya masih melanjutkan tiduran dan baru keluar tenda sekitar jam 06.30 dan itupun sudah terlihat cerah banget seperti jam 9 pagi. 

puncak taman galuh

area taman galuh
Gini enaknya kalau pergi sama teman-teman yang doyan bawa makanan banyak, makan pagi udah ready dan saling berbagi hahaha. Ada yang bawa nugget, mie instan, ikan bumbu santan siap makan dari rumahnya, saya cuma terima sumbangan saja.

Beberapa teman saya yang lain ada yang memilih naik ke puncak Taman Galuh untuk melihat lebih jelas landscape alamnya dari ketinggian. Karena saya niatnya adalah camping santai yang nggak mau capek, jadi nggak berminat buat tracking saat itu wkwkwk. 

bukit taman galuh

area di taman galuh
Saya hanya bercanda ria saja dengan teman yang nggak ikutan naik dan nggak jauh dari tempat kita mendirikan tenda, juga masih bisa melihat view kawasan ini dengan bagus. Plus masih bisa melihat kepulan asap belerang dari Kawah Ijen yang bersembunyi di balik perbukitan. 

Jam 10 pagi, jeep jemputan sudah datang. Segala perlengkapan camping kembali dimasukkan ke dalam mobil dan kembali bersiap-siap melewati jalanan yang lagi-lagi aduhai. Rute kepulangan jeep yang saya naiki diambil berbeda oleh driver dan lebih parah jalur makadamnya, tetapi menurut driver lebih dekat ke titik temu dengan rombongan cowok yang naik motor, yaitu di pertigaan arah menuju pemandian air panas Blawan. 

Tips Menuju Taman Galuh

  • Jika niat untuk camping, pastikan membawa peralatan campingnya lengkap dengan matras dan sleeping bag. Saya saja yang tiduran beralas matras tipis, masih bisa merasakan lekukan tanah yang cukup membuat punggung saya sakit. Dan pastikan juga untuk mendirikan tenda bukan diatas kebun warga.
  • Kalau ingin motoran, pastikan kondisi motor prima, karena kondisi jalanan yang nggak bagus, seperti berbatu
  • Jangan sungkan bertanya dengan warga sekitar arah jalan menuju Taman Galuh. Duluuuuu sebelum Taman Galuh viral, ternyata teman saya sudah sampai di area ini, hanya saja masih dibagian bawahnya dikit. Coba kalau dia naik ke atas lagi, pasti sudah nyampai di Taman Galuh yang sebenarnya. Karena semakin di atas, sudah jarang banget warga yang bisa ditemuin di sepanjang jalan. 
  • Bawa perbekalan terutama air yang cukup. Oya, sebenarnya di tempat saya mendirikan tenda sudah dibangun mata air oleh pemilik kebun. Pemilik kebun ini peduli banget dengan mereka yang niat camping, mungkin berkaca dari pengalaman pengunjung yang kesusahan mendapatkan air. 
taman galuh jawa timur
Sumber air yang dibangun pemilik lahan


  • Lebih baik jika ingin ke Taman Galuh, mending ketika musim panas. Kalau musim hujan, jalanan tanah menjadi seperti lumpur yang agak menyusahkan dilewati kendaraan.
  • Kalau mau nyaman dikit, opsi menyewa jeep memang lebih baik. Tinggal duduk manis dan menikmati pemandangan sepanjang jalan. Kalau butuh contact-nya, nanti saya terusin ke Bang Jhon hehehe.

Camping ceria 2 hari 1 malam ini lumayan lah buat refreshing meskipun harus rela badan pegal-pegal hahahaha. Setidaknya itu yang bisa saya lakukan bareng teman-teman dekat di saat pandemi seperti sekarang. 

Happy weekend semua !


Referensi :

* Sebagian foto dari jepretan temen

 


Duta Wisata vs Travel Enthusiast, Riwayatmu Kini

$
0
0

nasib duta wisata


Nggak perlu dipertanyakan lagi berapa banyak destinasi wisata yang ada di tiap-tiap Provinsi yang ada di Indonesia, dari yang saya nggak pernah dengar namanya sampai yang umum sering disebut masyarakat.

Biasanya untuk menggaungkan potensi daerahnya, pemerintah setempat mengadakan pagelaran Pemilihan Putra Putri Wisata atau yang biasa disebut dengan Duta Wisata. Tiap daerah mempunyai sebutannya masing-masing, seperti di Jember yang disebut dengan Gus dan Ning atau di Banyuwangi dikenal dengan sebutan Jebeng Thulik. Kegiatan seperti ini rutin diadakan setahun sekali bahkan ada yang dua tahun sekali.

Proses seleksi untuk masuk menjadi jajaran finalis pun juga nggak mudah alias butuh efforts dari tiap peserta, seperti mereka harus mempunyai talenta yang bisa ditunjukkan seperti menari, ilmu beladiri, mahir bermain alat musik, fasih story telling dan masih banyak lagi bidang prestasi yang bisa ditonjolkan. 

Nggak dipungkiri kalau saya juga ingin ikutan kontes seperti ini, gini-gini pernah ikutan pemilihan model yang dulu iklannya sering nongol di majalah ibukota tapi cuma sampai Unggulan saja hahaha.

Pertama kali yang terlintas di pikiran saya ketika mengetahui acara kontes seperti ini, terutama yang menyangkut-pautkan dengan kata-kata wisata adalah kelak mereka-mereka ini harus rajin mempromosikan potensi wisata di wilayahnya sendiri. 

duta wisata
Foto hanya sebagai pemanis :D

Seiring waktu, saya nggak melihat finalis-finalis ini bekerja sesuai mindset saya, iya kali saya kan bukan orang Dinas Pariwisata yang nggak mengetahui program-program kerja di dalam instansinya. Yang saya tahu, ketika di suatu daerah ada kunjungan dari orang nomor satu Indonesia, seperti Presiden, Menteri atau jajaran pimpinan negara di negara ini, si finalis duta wisata ini akan ikut serta menyambut kedatangan mereka atau bahkan mendampingi ketika tamu penting tersebut berkeliling melakukan agenda kerja. 

Selebihnya, saya nggak pernah tahu mereka blusukan ke tengah hutan, seperti misalnya mau repot-repot ketemu lintah ketika akan menjelajah alam untuk mencapai suatu destinasi alam yang letaknya nun jauh di dalam hutan sana. 

Seketika saya berpikir, biasanya dan nggak semuanya sih, peserta yang mengikuti kompetisi seperti ini ingin mengukur kemampuan dirinya, entah dari segi prestasi atau mereka yang pure ingin menyalurkan hobi modellingnya. Bagi mereka yang mempunyai passion di dunia modelling dan mempunyai target untuk membawa piala kemenangan saja tapi nggak ada “hasil kerjanya” sepertinya kok sia-sia. 

Catatan dalam tulisan saya ini :

Saya mempunyai banyak teman di lingkungan kontes seperti ini, circle saya juga nggak jauh-jauh dari mereka. Bahkan dunia kerja saya kadang juga pernah bersinggungan dengan instansi Dispar. Talent acara kantor saya pun bahkan pernah menjadi finalis Duta Wisata. 

Saya sendiri nggak pernah menanyakan ke teman-teman saya ini mengenai job mereka setelah menjadi finalis atau pemenang Duta Wisata. Sepertinya hanya instansi yang menggandeng mereka yang mengetahui kapan ada rencana kerja yang akan melibatkan mereka kembali.

Lah teman saya aja yang finalis Duta Wisata ketika melakukan kunjungan kerjanya ke Pantai Bandealit sudah mengeluh nggak akan mau lagi panas-panasan, sayang sama kulitnya yang sudah perawatan ini itu hahaha. Dia ini cowok lho yang ngomong :D

Kali ini yang menjadi perhatian dari isi kepala saya adalah, kenapa justru travel influencer-lah yang lebih dominan mempromosikan destinasi wisata di seluruh penjuru Indonesia. Entah itu yang disponsori oleh dinas tertentu terutama yang berpusat di Jakarta atau bahkan dengan dana pribadi sendiri. 

Personal branding yang travel enthusiast bangun ini melebihi personal branding dari seorang duta wisata. Mereka juga nggak segan berbagi cerita layaknya public relations dari suatu instansi.

Saya yang demen dolan, menjadikan travel enthusiast ini seperti layaknya buku pedoman wisata. Seperti info akomodasi, info transportasi, kegiatan seru apa yang bisa dilakukan di lokasi tujuan, bahkan tempat tersembunyi aja mereka yang lebih dulu publish. 

Bahkan beberapa tahun belakangan ini, pamor travel enthusiast berada di posisi puncak, pergi ke ujung Barat Indonesia membuat sebuah travel story untuk dibagikan ke masyarakat luas, menjelajah ujung timur Indonesia untuk berbagi kisah dengan warga lokal. Justru pandangan travel enthusiast bisa dibilang lebih beragam, nggak melulu soal spot wisatanya saja, tetapi juga bagaimana mereka mencoba berbaur dengan masyarakat lokalnya dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. 

Dan saya kembali berpikir, lah kemana duta wisata daerahnya yang sempat dinobatkan itu? Keeksisan yang sempat mereka icip dulu, seperti tenggelam begitu saja.

Post gemez ini masih mengandung tanda tanya, setidaknya buat saya sendiri.






Tujuh Jenis Es Kopi yang bisa Kamu Buat Sendiri di Rumah

$
0
0

es kopi


Dengan cuaca hangat di Indonesia yang dapat mencapai 35o celcius, mengonsumsi es kopi sepertinya menyenangkan. Ditambah lagi masa pandemi Covid-19, tidak ada waktu yang lebih baik untuk mencoba membuat es kopi sendiri di rumah. Terdapat tujuh jenis es kopi yang bisa teman-teman buat sendiri di rumah untuk mendampingi camilan sehatsehari-hari.

Tujuh kopi ini mengandung bahan-bahan yang cocok untuk kalian yang mengikuti diet. Diet dengan tipe bebas susu, paleo, dan/atau keto. Setelah mencoba resep ini, teman-teman bahkan mungkin menemukan es kopi ini seenak kopi merk terkenal di luar sana.

Tujuh Es Kopi Pereda Dahaga

Dilansir dari Boston Magazine, berikut 7 pilihan es kopi yang bisa dibuat sendiri di rumah!

1. Kopi Es Seduh Dingin DIY



Dimulai dari es kopi yang paling simple dan mudah. Untuk membuat minuman dingin buatan sendiri kali ini, kalian hanya membutuhkan kopi bubuk, air dan kain katun tipis atau kantong susu kacang. Untuk mendapatkan kopi yang paling beraroma dan kental, kalian harus mendiamkan bubuk kopi di dalam air setidaknya selama 12 jam.

2. Es Kopi Santan Thailand


 

Rasa es kopi ini berasal dari santan yang dibuat dengan cara mengocok santan, sirup maple, ekstrak almond, cengkeh, pala, dan kapulaga di atas kompor. Pembuatannya yang membutuhkan waktu sekitar 20 menit, cobalah membuat minuman segar ini dalam jumlah besar di awal minggu.

3. Es Kopi Almond Joy


Resep es kopi ini bisa dibuat dengan cara diblender. Erythritol digunakan sebagai pemanis, tetapi kalian juga bisa menukarnya dengan sirup maple atau gula biasa jika kalian mau. Untuk menghindari kopi menjadi terlalu manis, pastikan untuk menggunakan serpihan atau keripik kelapa tanpa pemanis.




Tambahkan Juga serpihankacang almondagar rasa lebih gurih. Apa lagi kacang almond yang dibalur dark chocolate. Dijamin akan menambah rasa yang nikmat. Kamu bisa membeli camilan kacang almond tersebut di gonutify.com!

4. Iced Caramel Macchiato


Kopi ini adalah resep ramah paleo dengan pilihan menggunakan saus karamel buatan sendiri. Untuk membuat saus karamel, kalian bisa menggunakan sirup maple atau gula kelapa dan panaskan dengan santan dan minyak kelapa dalam panci saus sampai mendidih dan menjadi karamel. 

5. Kocok Protein Es Kopi Diet



Kopi, protein kolagen vanila, bubuk kakao, kayu manis, dan susu rendah gula dicampur bersama untuk membuat minuman kocok ini. Alpukat juga digunakan, untuk membantu menciptakan tekstur lembut dan menambah lemak sehat untuk membuat kalian kenyang lebih lama.

6. Es Vanilla Latte


Jika kalian mencari pilihan kopi bebas gula, resep ini menyajikan sirup vanilla bebas gula buatan sendiri. Sirup dibuat dengan mencampurkan stevia, permen karet xanthan, kacang vanili, air, dan garam.

7. Es Kopi Keto Vanilla Cinnamon

Kopi ini menggunakan es batu rasa kayu manis untuk perlahan-lahan menanamkan lebih banyak rasa ke dalam kopi saat kubus meleleh. Es batu dibuat dengan kopi dingin, krim kocok, stevia, dan ekstrak vanili. Untuk membuat bahan dasar kopi yang sebenarnya, kalian perlu mencampurkan kopi, susu almond vanilla tanpa pemanis, minyak MCT  (Medium Chain Triglycerides), dan ekstrak stevia. Tambahkan es batu dan kopi kalian siap untuk digunakan.

Mana Es Kopi Favoritmu?

Setelah membaca dan mungkin sudah membuatnya di rumah. Manakah yang akan menjadi Es Kopi pilihan terbaikmu? Yuk, shared pendapat teman-teman dan berikan tips dan trik kalian dalam membuat kopi di kolom komentar, ya!

 






Too Cute

$
0
0


masker kain


Sejak digalakkan Era New Normal di tengah kondisi saat ini, sontak membuat ketersediaan masker, hand sanitizer dan cairan alkohol menjadi langka. Itu waktu awal-awal covid-19 terdeteksi sudah masuk di wilayah Indonesia, sekitar bulan Maret 2020.

Dulu tiap masuk ke mini market, melihat hand sanitizer berjejeran saja kalau nggak lagi butuh, nggak bakalan membeli produknya. Kalau saya kadang masih beli untuk disimpan di tas, karena anaknya suka malas cuci tangan :D

Masker 3 ply yang biasa saya beli 10ribuan isi 5, lebih sering saya pakai ketika naik motor saja. Itupun dipakainya berkali-kali. Dan saat era covid-19 ini, masker 10ribuan sudah nggak bisa didapat lagi dengan mudah, alhasil waktu itu banyak yang berinisiatif membuat masker sendiri dari bahan kain katun.

Gara-gara penggunaan masker dengan frekuensi yang cukup sering, saya jadi tergoda buat beli masker kain juga. Awalnya iseng-iseng buka e-commerce kok nemu yang lucu, cute, imut, colorfull ya sudah beli.

Beberapa minggu lagi, iseng scrolling, kok ada iklan muncul, klik klik lah kok jualan masker lucu lagi, ya sudah beli lagi.

Kebanyakan produk yang saya beli adalah unit usaha lokal atau UMKM, jadi itung-itung support juga ceritanya.

Nggak selang lama, teman kantor bawa masker jualannya hasil dari jahitan tangan Mamanya, dengan corak yang gemes dan hanya dijual 5ribuan saja per bijinya, ya sudah beli lagi.

Dua minggu lagi, teman kantor bawa desain baru lagi untuk maskernya, ada yang dari kain brokat, bahkan  ada yang sekilas mirip kayak motif Beha #maap. Bahkan ada model tempelan payet segala. Terniat nih penjualnya. 

Malah masker yang saya pakai dibilang mirip motif gorden dirumah teman saya yang satunya lagi, wew :D.

Ada masker cute yang saya beli karena merupakan produk dari perbankan. Perbankan ini kerjasama dengan seniman muda Jakarta yang mahir banget bikin ilustrasi kekinian, cakep dah pokoknya. Nama produk perbankannya yaitu Jenius. Ada yang pernah dengar?

Jenius punya masker juga pemirsa, karena Jenius juga menggalang dana untuk Charity, jadi saya nggak sungkan juga buat beli produk masker scuba-nya, meskipun agak mahal hehe. Soalnya cute, ga nahan aja gitu.

Beberapa bulan berselang, teman kantor bawa lagi masker kain, getol banget ditawar-tawarin ke seantero kantor. Awalnya lihat-lihat sekilas, ehhh nyamber juga sebiji. “Racun” emang teman saya ini.

Lewat sebulan kemudian, pagi-pagi pas baru sampai kantor, saya dipanggil.

“Mbak, ini ada desain baru, biasanya situ kan demen motif buah” rayunya

Hyaaa sejak kapan saya suka motif buah wkwkwkwk

Lihat-lihat, dibolak balik, ehhh nyamber sebiji.

Puas dong dia.

***

Masker-masker ini bahkan sampai sekarang ada yang belum pernah saya pakai. Malah ada yang kegedean dan karena suka sama motifnya dibelain buat dikecilin juga. Heran sama diri sendiri.

Saking patuhnya sama Era New Normal, jika keluar rumah masker, bawa beberapa masker buat cadangan, lengkap dengan pouch kekinian biar makin keren hahaha. Niat amat.

Iseng-iseng ngumpulin masker ini, lahh kok lumayan juga. Dari yang hasil beli sendiri sampai yang dapat gratisan dari datang ke suatu acara undangan.

Barangkali ada temannya teman-teman yang lagi usaha jualan masker dan desainnya cute, motifnya cutejuga, dibeli saja hitung-hitung bantu bisnis kecil-kecilan teman kan J

 

Charity When Traveling

$
0
0

berbagi ketika traveling


Memutuskan nge-trip sambil charity sepertinya susah-susah gampang. Susahnya adalah ketika lokasi tujuan trip yang jauh dan barang bawaan banyak. Tapi kalau sudah niat, apapun halangannya show must go on.

Seperti ketika saya berkunjung ke Tanah Flores. Rombongan saya yang rata-rata berangkatnya beda kota, ada yang berangkat dari Jakarta dan Surabaya. Teman yang di Jakarta bingung atur bagasi, belum koper, belum backpack, belum yang dos-dos berisikan paket buku. 

Saya berangkat dari Surabaya dan baru ketemu dengan sebagian teman-teman di Bandara Sultan Hasanuddin Makasar, itupun karena rute pesawat yang saya pilih transit lebih dulu di Makasar. Dan tetep ya riweuhnya di pengurusan packing bagasi hahaha.

Nge-trip plus sedikit berbagi dengan warga lokal terutama anak-anak, titik lokasi pertama yang akan menjadi sasaran rombongan saya ada di Kabupaten Sikka. Perjalanan dari Kota Maumere menuju Kabupaten Sikka ternyata cukup jauh juga, kurang lebih satu jam, dari yang awalnya melalui jalanan aspal mulus, kemudian beralih ke jalanan tanah yang berbatasan dekat dengan Laut Sawu. 

Sampai di lokasi Gereja Sikka, semua rombongan semburat, ada yang ke bagian belakang gereja yang berdekatan dengan Laut Sawu, ada yang sibuk foto-foto, dan ada yang asik bercengkrama dengan Mama-Mama penjual kain tenun.

Waktu yang saya habiskan di kawasan Gereja Sikka cukup lama juga, karena pengunjungnya hanya rombongan saya saja, jadi terkesan eksklusif dan bebas mau explore kesana-kemari. Dipuas-puasin.

Beberapa teman ada yang kembali ke tempat parkir kendaraan, disinilah kita mengumpulkan anak-anak yang berada di sekitar lokasi. Mereka seneng banget melihat saya dan rombongan, seperti turis asing saja. 

Dirasa cukup juga jumlah anak-anak yang berkumpul di dekat kendaraan kita, kini saatnya mengeluarkan kardus-kardus yang berisi paket sekolah maupun buku.

gereja sikka


Seperti yang kita tahu, anak-anak kan identik dengan keramaian yang ngga bisa diam atau ketawa melulu, sama persis ketika mereka kita kumpulkan untuk kita beri paket-paket gymick ini. Rebutan barang selalu ada tapi mereka tetap masih bisa kita nasihati baik-baik, penurut semua kok. Ahh senengnya liat mereka happy kayak gini.

Selesai bagi-bagi, saya ikutan dong bercanda sama mereka, nggak lupa juga foto-foto buat kenang-kenangan. Nggak ada yang nolak ketika diajak foto bersama, seneng narsis juga ternyata hahaha.

Kunjungan saya selanjutnya yaitu menuju Kampung Adat Bena yang berada di Kabupaten Ngada. Puas explore area kampung adat ini, sebelum pulang rombongan saya bikin permainan sederhana dulu barengan anak-anak yang tinggal disini plus bagi-bagi gymick buat mereka semua. 

kampung adat bena


Anak-anak patuh sama perintah rombongan saya, disuruh baris rapi ya baris rapi. Lumayan banyak juga anak-anak yang tinggal di kampung Adat Bena ini, rame sendiri pokoknya hahaha.

Paket gymick yang kita bawa terbilang sederhana seperti kaos atau buku-buku tapi anak-anak di tempat ini suka sekali menerimanya, saya jadi ikutan happy. 

Bercanda barengan mereka sampai lupa waktu tahu-tahu sudah gelap. Kapan-kapan kok pengen balik lagi kesini ya. Penduduknya ramah menyambut wisatawan seperti saya dan auranya menyenangkan.

Kalau sudah bertemu dengan warga lokal, barang bawaan yang semula berat dibawa ketika packing, jadi terasa ringan dan nggak berasa capeknya ketika melihat anak-anak di lokasi tujuan sumringah semua.

Bahkan ada teman trip saya yang barengan ke Flores ini, sampai sekarang masih aktif membuat campaign charity ketika traveling, misal ketika ke Sumba, teman saya mengumpulkan donasi dari teman-teman yang lain untuk dibelikan peralatan sekolah. Mereka nggak tanggung-tanggung juga ngeluarin duit pribadi untuk membantu kebutuhan adik-adik di suatu sekolah yang terletak di pelosok Sumba sana. Bahkan sampai terjun langsung mengurus segala keperluannya. Oya, sampai pernah di undang di acara Kick Andy juga di Metro TV. 

Selagi masih bisa berbuat kebaikan apapun caranya, ya sudah dijalani sesuai kemampuan. Nothing to lose.

Jangan berhenti berbagi 




Tokkebi

$
0
0

hottang


Heran sama perut yang nggak ada diamnya menggiling makanan. Seharusnya setelah makan siang, perut kenyang dong ya. Sekitar jam 3 sore, mulut ini kok pengen nyemil apa gitu yang bukan nasi tapi mengenyangkan.  

Teman berinisiatif pesan Hottang via abang ojol. 

“Nun mau hottang” teriak mereka di ruangan kantor

“Hahhh kotang” jawab saya

Baru kali itu saya mendengar ada makanan hottang hahaha

Maklum, hari gini lagi trend makanan baru-baru dan nama yang juga asing di telinga. 

Penjelasan singkat dari teman saya, hottang ini snack dari bahan sosis yang dibaluri dengan potongan kentang kecil-kecil dan ada tambahan keju mozzarella-nya yang kenyal-kenyal gitu.

Pertama kali pesan ehmm lumayan juga untuk camilan sore hari, memang nggak mengenyangkan sih, tapi lumayan untuk mengganjal perut yang agak-agak lapar ini.

tokkebi


Semakin hari kok penasaran juga sama si hottang ini, lahhh ternyata pesan hottangnya di kedai Tokkebi. Lah bukannya tokkebi identik sama makanan dari Korea.

***

Hottang yang mempunyai nama panjang hotdog kentang ini memang berasal dari negara Korea sana dan banyak dijual sebagai streetfood yang berbahan dasar sosis dan kentang.

Di Korea, hottang lebih populer dengan sebutan tokkebi. Variasi dari tokkebi ini bisa menggunakan sosis atau keju saja di dalamnya.

Sore ini untuk kesekian kalinya, kok pengen nyamil lagi dan paling gampang kayaknya pesan tokkebi. Nggak terlalu besar juga porsinya, bisa pilih sesuka hati, mau ukuran medium atau large. 

Baiklah, saya meluncur ke kedai Tokkebi.

Harga tokkebi yang dijual tergantung ukuran yang dipilih, yaitu mulai dari 11ribu saja. Saya dengan pede-nya pesan yang ukuran large.

Untuk ukuran large lumayan juga bikin perut agak kenyang, mozarellanya berada di dalam balutan kentang dan ketika panas masih terlihat lembek dan bisa ditarik-tarik gitu.

snack dari korea


Sosis ukuran large dilumuri dengan potongan kentang tadi dan nggak lupa untuk finishing-nya ada sentuhan mayonnaise plus saus sambal.

Sampai sejauh ini, hottang masih mendominasi list camilan buat teman-teman kantor saya yang bisa membuat perut agak kenyang jika lapar melanda di sore hari. 

Saya sendiri suka bingung ketika ditanya pengen nyamil apa tapi nggak ada gambaran makanan. Andalan pertama yang dilakukan adalah membuka aplikasi ojek online dan tinggal scroll mencari snack. Gampang dan nggak banyak mikir :D.

Ada yang pernah cobain tokkebi versi Indonesia belum nih teman-teman?






Let's Start Journaling

$
0
0

jurnal


Efek dari membaca blog bertemakan journaling dan nonton youtube yang contentnya sederhana tapi mengena, yaitu financial journaling, jadi kebawa di pikiran sendiri kalau saya pengen membuat hal yang sama.

Dalam nge-journal pun ada istilah-istilahnya dan saya baru tahu ketika baca blog teman-teman ini. Teman blogger juga yang demen beli sticker lucu untuk mempercantik journalnya, sukses bikin saya scrolling e-commerce juga. Penasaran gitu ceritanya.

Beberapa hari belakangan ini, saya kembali kepikiran untuk membuat langkah baru dengan membuat journal. Padahal mungkin yang ditulis hanya sebuah plan saja, belum ada fix plan-nya, mungkin bisa jadi plan agenda blog atau rencana harian mungkin,  kalau catatan keuangan (kalau ngga males nyatet) dibikin di notes dengan ukuran mini.

Di salah satu toko online UMKM, beberapa hari lalu mengeluarkan produk baru yaitu buku agenda. Buku agenda ini di desain dengan cover unyu yang membuat saya berpikir “lucunyaa, beli nggak ya”.

Yang membuat saya mikir lama, biasanya karena diri sendiri saja nggak yakin apakah bisa konsisten mengisi lembaran-lembaran kosong di dalam buku tersebut. Maunya perfect gitu hahaha. Biar nggak sia-sia juga belinya.

***

Dua hari lalu ada notif email masuk dari Mbak Tamara Karen Eno, email yang berisikan kata-kata pembukaan yang padat berisi sukses membuat hari saya saat itu makin sumringah. Memang ya Mbak Tamara ini layak dapat julukan a surprise woman hehehe.

Dua hari kemudian, security kantor mengantarkan paket ke meja saya dan taraaa surprisenya sudah mendarat secepat itu.

Sampai rumah penasaran pengen cepet bukain dan packaging-nya edisi go green banget dan saya suka. Greeting cardnya ohhh so sweet dan ditulis dari hati yang paling dalam. Saya yang baca saja sambil mikir nggak menyangka sampai di hari ini bisa mengenal sahabat-sahabat blogger yang luar biasa, omaigod.

Lanjut membuka bungkusan berikutnya, taraaa ada sebuah buku agenda yang dibuat secara personal yang sudah terpampang nyata nama saya di covernya. Love it. 

jurnal harian


Desainnya secara keseluruhan out of the box dah menurut saya. Sampulnya terbuat dari semacam kulit sintetis gitu, ala-ala go green pokoknya. 

Kebetulan kok pas gitu ya cita-cita saya terkabulkan hahahaha.

Harapan saya selanjutnya bisa mengisi agenda ini dengan catatan harian yang ala Ainun gitu. Entar ahh saya mikir konsepnya, biar kayak teman-teman yang lain itu. Astaga mau mengisi buku harian sampai mikir konsep wkwkwk.

Pas nih si buku agenda atau journaling ini menyambut tahun baru dengan semangat lembaran baru gitu. 

Happy weekend semua.


Ayam Kesrut, Kuliner Wajib Coba ketika di Banyuwangi

$
0
0

ayam kesrut banyuwangi


Pertama kali sahabat posting soal ayam kesrut saya sudah dibuat penasaran. Apaan coba ayam kesrut namanya, yang terpikir di kepala saya membaca “kesrut” adalah parutan. Jauh bener pengertian yang saya coba tebak sendiri.

Bolak balik ke Banyuwangi selalu nggak ada kesempatan untuk wisata kuliner mencicipi ayam kesrut dan nggak disangka di kunjungan saya kali ini, tripmate saya yang tinggal di Banyuwangi baik banget mau nganter buat kulineran Ayam Kesrut. 

Tripmate saya sebut saja namanya Icha berencana akan mengajak saya ke daerah Kecamatan Licin hanya untuk menuju warung makan yang menjual ayam kesrut. Bagi yang hafal daerah Banyuwangi, daerah Licin ini cukup jauh dari Kota. Kalau kita mau menuju Ijen pasti akan melewati kecamatan Licin, ibarat Puncak mungkin ya, karena Kecamatan Licin berada di dataran tinggi Banyuwangi.

warung kanggo riko


Saya sebagai sahabat yang baik hanya bisa nurut saja, apa kata dia. Sepanjang perjalanan di daerah Licin ini, akan disuguhi pemandangan sawah dan sawah. Dari jalan utama daerah Kecamatan Licin ini, teman saya mengarahkan kendaraannya berbelok lagi ke jalanan yang agak kecil dan perjalanan dari jalanan utama tadi masih agak jauh juga. 

Kuliner Ayam Kesrut

Akhirnya sampai juga di warung sederhana yang menjual ayam kesrut. Ketika saya datang, cukup banyak juga pengunjungnya. Di dalam warung ini hanya terdapat beberapa baris meja panjang dan diluar terdapat sebuah gazebo mini jika pengunjung ingin makan dengan lesehan.

ayam kesrut


Nama warungnya adalah Warung Kanggo Riko. Nah, si Icha baru cerita kenapa dia membawa saya ke warung ini, alasannya adalah karena ayam kesrut di warung Kanggo Riko paling enak dan langganan pejabat-pejabat Banyuwangi juga. Owalahhh

kuliner khas banyuwangi


Sekian menit pesanan sudah diantar ke meja saya. Oya cara pesannya tinggal sebut saja untuk berapa orang, karena pesanan yang datang dibuat seperti makan tengah alias sudah sepaket. Jadi pesanan rombongan saya terdiri dari satu wadah nasi, satu piring sayuran khas lalapan, satu piring lauk gorengan seperti tempe goreng, jamur goreng dan ayam goreng, satu cobek sambal dan nggak ketinggalan satu mangkok ayam kesrut. 

ayam kesrut dari banyuwangi


Satu paket ini dinikmati oleh 3 orang, iya rombongan saya hanya bertiga

Mari kita icip-icip

Sekali saya memasukkan ayam kesrut yang sudah berkuah ini, hanya satu yang bisa saya katakan ke Icha sambil memukul lengannya.

“Ini enakkkk, astagahhhh, sumpah”

Guys, dari kuahnya saja saya sudah bisa merasakan itu enak pakai banget.

Jadi, ayam kesrut ini berbahan dasar ayam, pastinya ya, dan umumnya memakai ayam kampung yang masih  muda. Di dalam mangkok ini nggak hanya ada ayam saja, tapi juga ada balungan (tulangan) seperti sayap atau ceker.

Rasa kuahnya tentu saja gurih dan pedas asam. Rasa gurih didapat dari kaldu ayam dan rasa pedas asamnya dari bumbu-bumbu seperti cabe, bawang merah, bawang putih, lengkuas dan blimbing wuluh. Nyeruput kuahnya saja sudah seger bener . Mantap dah



Satu lagi yang membuat makan ayam kesrut ini terasa enakkkk yaitu sambelnya. Nggak tahu kenapa padanan sambel yang disajikan wenak banget. Padahal sambel dibuat dari bahan ya gitu gitu saja kan, tapi ini asli enak dan beda. Atau mungkin ketika saya kesana sudah jamnya makan siang dan kelaparan hahaha. 



Saking sukanya pada percobaan pertama ini, saya sampai kepikiran untuk membungkus seporsi untuk dibawa pulang ke Jember, tapi sayang saya balik ke Jember masih keesokan harinya, takut rasanya sudah berubah. Mau balik lagi besoknya kok ya jauh.

Yang penasaran berapa harga makanan ini, satu orang dibanderol dengan harga 30ribu sudah termasuk minumnya. Saat itu saya pesan minum es teh. 

Pastinya saya akan merekomendasikan ayam kesrut untuk teman-teman ketika berada di Banyuwangi. Kalian kudu coba pokoknya.

Gimana sudah ngiler belum? 


Agrowisata Gading Asri Jember, Destinasi Keluarga Masa Kini

$
0
0

agrowisata gading asri


Sudah beberapa bulan lalu, nama kebun buah naga sering disebut tetangga dan bahkan adik saya. Katanya ada tempat rekreasi baru di komplek perumahan sebelah yang masih berada satu kelurahan dengan tempat tinggal saya. Adik saya hanya bisa menjelaskan taman buah naga dan pengunjung bebas untuk memetik buah naga serta dinikmati bersama di lokasi. Dan saya sendiri nggak tahu kalau nama tempat itu sebenarnya adalah Agrowisata Gading Asri.

Jarak Agrowisata Gading Asri ini dari rumah saya hanya sekitar 2-3 kilo saja, terbilang dekat juga dan akhirnya kali ini berkesempatan juga untuk mampir kesana.

Menuju Lokasi Agrowisata Gading Asri

Lokasi agrowisata ini berada di dalam kawasan perumahan Taman Gading, yang berada di daerah Pakem, Kecamatan Kebonsari. Meskipun baru pertama kali mencari keberadaan tempat ini, saya nggak nemuin hambatan untuk menemukannya, di jalan utama perumahan sudah terpampang banner sederhana sebagai petunjuk jalan menuju agrowisata.

Untuk masuk ke lokasi agrowisata, pengunjung hanya membayar biaya parkir kendaraan saja. Biaya parkir motor 2ribu dan mobil 5ribu. Murah bener.

Untuk menuju parkiran motor, pengunjung sudah bisa melihat kebun buah naga di sisi kanan dan kiri jalanan yang berpaving ini.

Area Agrowisata Gading Asri

Pemandangan pertama yang saya temui adalah kolam ikan yang dimanfaatkan sebagai lokasi perahu bebek. Iya, pengunjung bisa naik perahu bebek ini, lumayan buat seru-seruan. 

agrowisata di jember


Disekitar kolam bebek-bebekan ini, terdapat cukup banyak gazebo yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk ngadem. Nggak hanya bisa melihat kolam dengan warna air kehijauan saja, di dekatnya juga ada beberapa kandang binatang sebagai tambahan hiburan, seperti kandang musang.

lokasi agrowista gading asri jember



Saya kembali berjalan kearah belakang, ternyata terdapat aula cukup besar yang bisa dibooking untuk acara-acara tertentu, sedangkan kalau lagi nggak ada acara, aula terbuka ini digunakan sebagai area restorannya. 

Tepatnya agrowisata ini memang pas buat keluarga, isinya hiburan buat keluarga soalnya, ada permainan kereta dan bombom car juga. Saya sendiri tergoda buat naik kereta mengelilingi kebun buah naga, lah wong cuma bayar 5ribu. Sayangnya hujan deras, jadi kok mager mau berdiri dari kursi hahaha.



Saat itu belum musim panen buah naga, jadi saya nggak melihat pengunjung lain yang antusias untuk memetik buah naga. Tapi kalau mau membeli buah naga sudah disediakan di area kasir restonya, harga untuk sekilonya  cukup membayar 7ribu saja.



Karena saya datang di hari Minggu yang pengunjungnya lumayan banyak, untuk pesanan makanan memang lama menunggunya. Padahal rombongan saya dan teman-teman sudah booking menu seminggu sebelumnya, niat bener hahaha.

Nggak banyak yang bisa dilakukan di agrowisata yang masih terbilang baru ini, umurnya baru sekitar satu tahunan, palingan cuma main bombom car atau naik kereta saja biar seruan dikit.

Kalau ada keluarga besar, ajak ke Agrowisata Gading Asri ini boleh juga sih, nggak jauh-jauh juga dari pusat kota Jember.

Jadi, gimana hari Minggu teman-teman? Seru kah?




What's Going on November

$
0
0


November Rain

Itulah kata-kata yang tepat dipakai selama bulan November ini, nggak pagi, nggak siang, nggak malam, hujan rutin turun. Melihat awan yang tadinya cerah banget mendadak berubah jadi abu-abu suram, lalu balik lagi ke biru cerah, ehhh dalam waktu sekejap turunlah hujan deras. Nggak bisa diprediksi intinya.

Sama seperti saya selama semingguan ini, ada yang berbeda di bulan November ini, daily life saya di bulan November ini juga nggak terprediksi. 

Blogging
Kalau soal blogwalking, hampir tiap hari saya blogwalking ke teman-teman blogger semua. Kadang sampai dibawa mikir “ohh aku belum ke rumah Mbak Nita Mbul, Mbak Rey, belum ke rumah mas Agus, belum ke rumah Mbak Eno, Mbak Devina apa kabar ya updatenya, banyak banget yang mau disamperin.”

Dalam sehari kadang nggak nutut main-main kerumah mereka-mereka ini, karena saya harus bagi waktu mana yang ngantor, mana yang ngerjain tugas di luar kerjaan kantor, mana yang lagi janjian sama teman sampai malam. Kadang malah rajin blogwalking tapi nggak sempet balas komen di blog sendiri, alias balasnya pasti besok-besok, seringnya begitu.

Dan yang membuat saya “aneh” lagi adalah ngeblog ODOP, One Day One Post gitu, ini suatu hal yang mustahil. Padahal kalau diniati sebenarnya bisa juga bikin ODOP begini, cuma ya itu saya merasa waktunya saja yang kurang. Padahal Pak Anton juga karyawan kantoran yang sibuk juga, tapi masih bisa post tiap hari.

Waktu baca post Pak Anton (lupa post yang mana), kalau beliau karyawan kantoran yang tiap hari naik KRL, sibuk ini itu juga, tapi masih bisa nge-post dalam sehari bisa 3 artikel. Warbiyasahh. Kok saya jadi mencoba berpikir, mencoba menempatkan diri di posisi yang juga seperti beliau, lalu kembali berpikir “how to manage the time”.

Padahal banyak postingan teman-teman yang bercerita soal manajemen waktu, tapi ini kembali ke personalnya juga, dan mungkin saya terlalu banyak rebahan yang nggak guna juga.

Jadi, semingguan ini saya bisa ODOP lumayan membuat saya bangga sama diri sendiri hehehe. Entah itu tulisan mengenai perjalanan atau hal-hal receh. 

Korean Wave
Dulu, waktu saya masih kuliah, demen sama namanya drama Korea, artis Korea pun sempet tergila-gila sama Lee Joon Gi wkwkwkwk. Semua hal-hal yang berbau Korea dan yang memuat idola atau drama favorit akan saya beli (kalau ada duitnya). 

Sejak lulus dan sudah kerja, saya menjadi kurang update dengan berita Korea. Bahkan Grup Band, Girl Band atau pemain dramanya saja banyak miss-nya. 

BTS saja dulu saya nggak ngerti siapa membernya atau lagunya. Dan pas November ini, saya iseng pencet aja youtube lagunya BTS yang Dynamite, wowww saya kok suka sama musiknya, dance-nya. Dan alhasil, lagu ini memasuki tangga lagu pribadi yang sering diputar berulang kali dalam sehari hahaha.
Sepertinya ketularan Mbak Jane sama Lia nih 🤣

Belakangan ini lagi ramai sama drama Future kan, story teman-teman banyak yang menampilkan poster drama ini. Kok saya penasaran, iseng juga di youtube searching OST Future, malah demen sama lagunya Red Velvet yang Future terutama.
Padahal dramanya saja belum ditonton :D

Anak Netflix
Ooohhh jadi begini toh rasanya download Netflix wkwkwkwk
Dulu di post mba Eno pernah bahas soal langganan aplikasi gitu, saya sempat berkomentar kalau belum siap download karena memang nggak sempet nonton takutnya, alasannya begitu.

Gara-gara nyasar di sosial medianya Miles Picture soal film terbaru Petualangan Sherina 2, saya jadi tahu film Humba Dreams yang hanya tayang di Netflix. Karena latar film adalah di Sumba, saya kepikiran dong buat melihat seperti apa filmnya dan akhirnya download juga Netlix. 

Karena anaknya nggak mau rugi sudah bayar, jadi punya list film panjang yang pengen ditonton tapi belum kesampaian hahaha.

Buku adalah Jendela Dunia
Iya bener itu, coba tanya google, pasti banyak yang bilang seperti itu.
Koleksi buku, majalah dirumah entah ada berapa, apalagi yang dapat hadiah dari Mba Eno dan Lia, wuihh nambah banyak, asik dong ya. Dari kecil memang suka buku dan kalau lagi ngebet pengen buku ini ya beli saja, daripada kepikiran (lagi-lagi kalau ada duitnya).

Gara-gara langganan newsletter Gramedia, saya rutin mendapat info terkini dari Gramedia ini. Kok kebetulan bulan lalu, saya mendapat email yang isinya menarik, mengenai buku sosial budaya dan self improvement. Dari judul bukunya saja unik, karena penasaran dan kepikiran terus, akhirnya saya mulai mengaktifkan kembali akun Gramedia Digital dannn finaly kebeli juga buku itu versi e-book.

Biasanya saya sering membeli buku yang versi fisik, tapi karena pengen cepet baca yasudah saya beli versi e-book nya.

Karena sudah langganan dan nggak mau rugi ceritanya, semua buku yang judulnya menarik langsung saya unduh saja. Urusan dibacanya kapan, itu urusan nanti hahaha.

Nggak terasa November sudah mau berakhir dan segini dulu update daily life saya yang memang receh.

Warung Umbul : Ada Ubud di Banyuwangi

$
0
0

warung umbul banyuwangi


"Ayo mbak aku ajakin ke tempat makan, view-nya seperti di Ubud", begitu ucapan si Ica, konco dolan 

“Wowwww ada Ubud di Banyuwangi”, beneran kah, balasku

Selama ini, di wilayah Banyuwangi, daerah yang mempunyai pemandangan yang ijo-ijo sebagian besar berada di di dataran tinggi, seperti arah menuju Ijen.

Perjalanan menuju Warung Kanggo Riko yang menjual ayam kesrut, akan melewati warung Umbul ini, tetapi saya menuju ke Warung Kanggo Riko dulu dengan rute yang paling jauh, jadi ketika perjalanan pulangnya baru mampir ke Warung Umbul.

makan siang di warung umbul

Halaman Warung Umbul ini sebenarnya agak luas di bagian samping, karena tanahnya masih berupa rumput liar, sehingga kendaraan hanya diparkir di bagian depan saja, mobil pun hanya muat dua. 

Bangunan yang ditonjolkan di warung ini adalah kesan unfinished dengan susunan batako yang masih diperlihatkan di beberapa bagian dindingnya.

Nggak semua bangunan di warung ini bertembok, hanya di bagian kasirnya saja dan sebagian dinding di area depan, selebihnya adalah bambu dan berupa gazebo minimalis saja. 

wisata banyuwangi

taman di warung umbul


Teman saya mengajak ke area belakang yang berbatasan langsung dengan sawah, sayangnya saat itu sudah musim panen, jadi nggak bisa melihat view sawah ijo seperti di Ubud. Nggak masalah, yang penting kulineran hehehe.

sego tempong khas banyuwangi


Menu Istimewa di Warung Umbul

Menu yang dijual disini sederhana, seperti minuman semacam kopi sachetan, es jeruk atau teh. Untuk makanannya juga nggak neko-neko yaitu sego tempong. 

menu khas banyuwangi


Lalu apa yang membuat istimewa?

Yang membuat istimewa adalah sambelnya, namanya sambel kecombrang.

Saya saja baru mendengar kecombrang waktu ke Warung Umbul ini. Jadi, kecombrang ini adalah sejenis tumbuhan rempah yang bunga, buah dan bijinya bisa dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Sekilas tanamannya mirip dengan pohon lengkuas atau mirip pohon pisang tapi lebih mini.



Di halaman belakang terdapat tanaman kecombrang, jadi saya bisa melihat langsung wujud tumbuhan dan buahnya yang dijadikan campuran sambel ini. 

Makan dengan menu nasi, telur dadar, terong goreng, tahu dan tempe plus dibaluri sama sambel kecombrang, uduuhhhh nikmatnya.

Sambelnya ternyata endeusss pemirsa, pedes tapi ada kayak serat kecombrangnya, unik lah pokoknya.

Pengunjung bisa memilih tempat duduk di area depan atau di bagian belakang dengan melihat view sawah. Dibagian samping warung juga terdapat beberapa gazebo minimalis, cukup untuk menampung 4 orang per gazebonya, yang bisa dipilih jika ingin makan dengan suasana outdoor yang lebih leluasa. 

warung umbul


“Yahh sayang sekali padinya udah dipanen, kalau masih ijo ijo gitu, udah kayak di Ubud aja nih mbak”, kata temen saya 

Ahh nggak apa-apa, toh sebelah-sebelahnya juga masih ada yang ijo-ijo

Duduk di deretan bangku bambu yang berbatasan dengan sawah ini sambil nyeruput es jeruk, memang paling pas. Seger dan seger.

makan di warung umbul


Baidewei, rombongan saya betah lama-lama disini, guyon sana sini sampe petang. Pegawainya ramah plus friendly gitu guys. 

Oya, kalau mau buat acara party kecil-kecilan dengan suasana outdoor, bisa juga booking tempat ini, di halaman samping dekat dengan gazebo tadi masih ada lahan kecil, bisa juga dimanfaatkan. 


Mampir di Warung Umbul 

Dusun Krajan, Banjar, Licin – Banyuwangi


Referensi foto :

kecombrang : gaekon.com


Hidden Place 1911 Cafe & Resto Banyuwangi

$
0
0
cafe di banyuwangi


Mampir ke 1911 Café & Resto yang berlokasi di Kalibendo Banyuwangi adalah diluar rencana saya pagi itu. Tujuan awal adalah menuju Air Terjun Jagir, setibanya di air terjun handphone saya berbunyi ada tugas negara yang harus dikirimkan dan masalahnya adalah wifi portable ketinggalan dirumah. Enaknya kalau pergi sama teman yang hafal kondisi sekitar, dia sudah tahu dimana saya bisa mendapatkan wifi.

Belum puas menikmati Air Terjun Jagir, saya buru-buru kembali ke parkiran motor mengikuti langkah kaki mbak Tyas. Dengan sigapnya, mbak Tyas mengarahkan motornya menuju Perkebunan Kalibendo.

“Kita jalan ke atas lagi aja Mbak, di sana ada café, kayaknya bisa kok numpang, ya sekalian sambil pesen apa gitu”, saran Mbak Tyas

“Oke oke”, sahut saya

Saya nurut saja apa kata Mbak Tyas, demi tugas negara.

Motor dipacu makin naik ke dataran tinggi, saya merasa perjalanan kok semakin jauh dan belum nampak juga cafenya di sebelah mana. 

Sampai pada papan nama di tengah jalan yang bertuliskan Perkebunan Kali Bendo. Iya, kali ini saya sudah memasuki kawasan perkebunan Kali Bendo. Jalanan ini jika diteruskan, akan tembus juga ke kawasan Kawah Ijen sono. 

Sekitar 5 menitan dari plang papan nama tadi, Mbak Tyas membelokkan motornya menuju pelataran jalanan berkerikil dengan papan nama besar di depannya bertuliskan 1911 Café & Resto. Akhirnya
1911 cafe kalibendo

Karena tujuan saya adalah membutuhkan wifi, saya langsung menuju ke bagian kasir dan menanyakan apakah wifi-nya bisa, itu penting supaya nggak sia-sia ketika sudah terlanjur pesan makanan nantinya :D. 

Nggak lama kemudian Mbak Tyas nyamperin saya dan ternyata Mbak Tyas kenal sama owner café ini yang kebetulan ada di tempat. Dijelaskanlah kalau saya urgent banget butuh wifi #fakirwifi.

Setelah sekian jam berkutat di depan laptop untuk urusan tugas negara, kali ini saya mencoba memesan jus markisa. Panas-panas di Banyuwangi memang paling seger kalau minumnya yang dingin-dingin gitu kan. 
wisata banyuwangi

1911 Café & Resto
Kedatangan saya ke 1911 Café & Resto ini bisa dibilang nggak sia-sia, tempatnya nyaman, nuansanya serba kayu dan serba kopi. Lahh emang tempatnya di daerah perkebunan, jadi berasa seperti berada di pabrik kopi.  Area utama resto ini memiliki ruangan yang cukup luas, tersedia beberapa meja panjang dan kursi. Di sudut lain, juga terdapat beberapa meja kursi yang bisa dipilih menyesuaikan dengan jumlah orangnya, seperti hanya 6 buah kursi saja.

cafe di kalibendo


Masih di area ruang utama, di salah satu sudutnya terdapat tumpukan karung kopi dan beberapa besek berisikan kopi. Kopi yang dipajang diatas besek ini sudah direkatkan dengan alasnya, jadi terlihat seperti menyembul penuh gitu, padahal dibawahnya sebenarnya nggak ada apa-apa. 
kuliner banyuwangi

Nggak jauh dari tumpukan karung goni ini, terdapat sebuah lemari yang berisikan pajangan kopi hasil produksi PT. Kalibendo seperti Arabica maupun Robusta dan kopi-kopi ini bisa dibeli juga.
kopi khas banyuwangi

Area makan nggak hanya ada di bagian indoor saja, di bagian outdoor pun juga ada. Dibagian sisi kiri dari pintu masuk, terdapat sebuah meja kayu panjang dan beberapa kursi yang bisa dipilih jika menginginkan suasana dengan terpaan angin yang sepoi-sepoi.

Dibagian sisi kanan juga terdapat beberapa meja makan yang cukup untuk satu keluarga kecil bahagia dengan view menghadap kolam renang.

Di sebuah café ada kolam renang?

Iya bener. Jadi, di 1911 Café & Resto ini ternyata juga ada penginapannya, ala rumah bambu tradisional gitu, ketika saya kesana juga sedang ada penambahan beberapa kamar juga. Makanya nggak heran kalau kolam renang ini diperuntukkan untuk tamu yang menginap disini. 
area 1911 cafe

kuliner khas banyuwangi

Dan ditempat yang jauh dari pusat Kota Banyuwangi ini, bagi pemakai kartu provider di HP nya yaitu Telkomsel, nggak akan mendapatkan sinyal dengan baik. Kalau di HP saya putus putus suaranya ketika menerima telepon dan sinyal timbul tenggelam gitu. 

Kalau mampir ke 1911 Café  atau daerah Kalibendo jangan lupa icipin juga buah naga yang berwarna kuning dan ternyata rasanya tetep enak plus manis. Karena jarang juga nemuin buah naga warna kuning di jual bebas, waktu itu saya disuguhi sama owner café-nya xixixi.

buah naga


Untuk harga makanan dan minuman di sini terbilang mahal, segelas jus markisa dihargai  30ribu dan untuk makanan berat dimulai dari 30ribu. Ketika saya kesana, nggak berselang lama ada satu keluarga yang datang untuk makan siang. Dari segi tempat memang oke jika memilih nuansa yang berbeda dan jauh dari kota. Ini juga mungkin yang menjadi daya jual dari tempat ini. 

Sekali-kali nyobain tempat yang lumayan cozy ini bolehlah.


1911 Café & Resto
Jl. Perkebunan Kalibendo, Kampung Anyar
Glagah – Banyuwangi


how to evaluate your life

Packing Light

$
0
0



Pernahkah teman-teman merasa happy ketika harus packing? Kalau iya, kita sama

Pernahkan teman-teman merasa ribet ketika mau packing? Kalau iya, lagi-lagi kita sama.

Saya sendiri merasa happy ketika akan packing kemanapun itu tapi merasa ribet sendiri. Kok bisa? Iya anaknya banyak maunya soalnya.

Seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya, contohnya ketika akan perjalanan dinas keluar kota yang hanya 2 hari 1 malam saja, bawaannya sudah seperti mau traveling seminggu. Sepatu terkadang bawa 2 buah, hairdryer kadang masih bawa juga, itupun bukan yang model travel size. Otomatis tentengannya rempong bin ruwet, yaitu backpack,bag shoes dan tas cangklong.

Banyak cerita teman-teman soal hidup minimalis, apapun itu serba minimalis tapi efisien. Saya sendiri mencobanya pelan-pelan, tapi kalau diterapkan di urusan per-packing-an entah kenapa jadinya nggak minimalis juga.

Travel Checklist

Pakaian

Pastinya, masa iya mau pergi yang sudah terencana nggak bawa baju. Kenyataannya saya pernah yaitu ketika perjalanan dinas, lupa nggak membawa pakaian dalam hahaha. Sampai kota tujuan, langsung meluncur ke Mall, yaelahhh pengeluaran tak terduga lagi.

Sebelum mengenal teknik menggulung pakaian, pakaian saya masukkan asal saja ke dalam tas backpack. Otomatis tas terlihat gemukan dan nggak beraturan bentuknya.

Kali ini saya memiliki tas backpack ringan 30 Liter yang menurut saya sebenarnya cukup untuk packing 2-3 hari, asal pinter mengaturnya. Saya pun mencoba menyiasatinya dengan menggunakan teknik menggulung pakaian, tapi ternyata tetap saja jatuhnya kok berat juga. 

Kebiasaan saya yang masih belum hilang yaitu membawa pakaian yang nantinya juga nggak bakalan dipakai. Maunya bawa baju ini itu, baju ini buat pergi malemnya, baju itu buat besok siangnya. Tapi ujung-ujungnya juga nggak dipakai. Banyak maunya.

Sampai-sampai orang rumah bahkan teman sendiri bilang “kok nggak sak lemarine ae digowo” hahahaha.

Bathroom Essentials

Kalau untuk sikat gigi diusahakan bawa sendiri, karena kadang sikat gigi hotel adalah sikat gigi biasa warna putih itu, dan saya sendiri kurang cocok. Mau diusahakan kayak apapun, pernah juga ketinggalan satu set tas khusus peralatan mandi ini dan ujung-ujungnya belanja lagi dong di kota tujuan. Arghhh keluar duit lagi deh hahaha.

Make-up Pouch

Untungnya saya buka Make Up Artist yang kemana-mana membawa koper berisikan alat-alat make-up. Cukup pouch minimalis tapi isinya begitu-begitu saja, seperti bedak,, sunscreen, lipcream dan perkakas cewek lainnya yang nggak menor-menor. Simple sebenarnya isiannya, tapi lagi-lagi bawa pouchnya saja berasa berat juga, heran. Kadang sampai berpikir, ini yang berat isinya apa tasnya sih.

Tas

Pengennya kemana-mana bawa tas yang praktis. Selama ini untuk bepergian keluar kota yang nggak membutuhkan waktu lama, saya akan membawa tas minimalis 30 Liter bahan kanvas. 

Satu lagi, saya mempunyai tas backpack model bukaan seperti koper, yang harus dibuka mirip ketika membuka koper. Tas ini nggak segede carrier ketika naik gunung, tapi tas backpack ini belum diisi barang saja sudah berattt. Heran deh.

Banyak kompartemen di dalam tasnya, tapi harusnya nggak mempengaruhi beratnya juga. Mungkin karena bahan tas yang berat jadi ketika ditenteng biasa tanpa isian pun akan tetap terasa berat.

What's in My Bag

Isinya amburadul dan inilah kantong Doraemon yang apa aja ada di dalamnya. Pengalaman ketika harus overland Flores selama seminggu lebih, saya membawa koper, tas backpack dan tas cangklong. 

Tas koper ukuran sedang, yang harusnya muat barang-barang untuk seminggu, menurut saya malah kurang. Karena tujuan saya saat itu ada naik gunung dan blusukan hutan. Jadinya di dalam koper ada jaket tebal macam jaket winter 2 buah, beberapa pakaian yang sebenarnya juga nggak banyak, tapi koper terasa sesak karena adanya 2 jaket tebal tadi.

Backpack pun sebenernya juga berisi pakaian dikarenakan koper yang nggak muat semua pakaiannya. Plus tas cangklong yang isinya “barang berharga” seperti dompet dan kamera. Gimana rempongnya saya saat itu hahaha.

Biasanya untuk membantu meringankan beban tas, saya menggunakan plastic vacuum untuk membungkus beberapa pakaian yang tebal. Tapi kadang saya merasa ribet dan males dulu karena harus dipompa hahaha. 

Packing Minimalis

Bepergian ke kota tujuan yang mempunyai iklim tropis biasanya nggak membutuhkan barang bawaan yang banyak. Cukup beberapa baju beragam warna yang nantinya bisa dimix match dengan bawahannya, nggak lupa juga membawa sandal jepit ala summernya :D.

Barang-barang yang dibawa ketika menuju suatu negara ketika winter, biasanya akan lebih banyak. Koper dengan isian coatnya pun nggak boleh kelupaan.


Mungkin beberapa tips berikut bisa membantu juga :

  • Pilih warna pakaian yang netral. Misal abu-abu, hitam atau cokelat. Warna ini bisa dipadupadankan dengan bawahan warna gelap atau terang. Plus bawa juga beberapa pendukungnya seperti outer macam cardigan atau pashmina, biar tampilan nggak monoton juga. 
  • Kalau saya tergantung, biasanya kalau tujuannya ke pantai atau alam bebas, saya akan membawa pakaian dengan warna colorfull, tujuannya nggak lain adalah biar fotonya cerah hehehe.

  • Packing barang dalam bag organizer. Sekarang banyak dijual model dan ukuran bag organizer. Kita bebas mengatur barang bawaan sesuai jenisnya ke dalam masing-masing bag organizer ini. Jadi di dalam koper pun nggak akan terlihat berantakan gitu.
  • Toiletries bawa yang kemasan travel size. Jadi bisa irit tempat juga di dalam tas. Untuk alas kaki kondisional juga sih, kalau winter biasanya ada yang bawa boots beberapa biji, suka-suka juga ini.

Mungkin ada teman-teman yang mau nambahin lagi tips packing minimalisnya? Atau ada yang seperti saya maunya semuanya dibawa saja ☺






[Review] The Body Shop Nicaraguan Coffee Mask

$
0
0
masker the body shop


Banyak yang bilang kalau kopi punya manfaat yang baik buat kulit, entah itu dari Google atau dari beberapa teman. Ketika teman mengatakan pakai kopi saja buat masker wajah, otomatis mereka menyuruh saya untuk membuat sendiri adonan masker dari kopi dirumah. Nah, itu masalahnya, kalau saya membuat adonan masker dari kopi, nanti orang rumah teriak-teriak kalau stock kopinya cepat habis. Cara praktisnya adalah mencari masker kopi instan yang tinggal pakai.

Sebenarnya apa saja sih manfaat kopi ini untuk kulit? Banyak, itu yang saya baca dari mbah Google.  Jadi ini dia manfaat masker kopi buat kulit.

1. Merawat kulit yang terbakar
Buat yang sering beraktivitas di luar ruangan, sinar matahari akan menjadi teman sehari-hari. Terlalu lama terpapar sinar matahari bisa membuat kulit wajah terbakar dan iritasi. Jadi, keberadaan masker kopi akan membantu kulit menjadi sedikit lebih calming gitu.

2. Antioksidan kulit
Yuhuu, kopi juga bermanfaat untuk menangkal radikal bebas yang dapat membuat kulit cepat menua.

3. Mengangkat sel-sel kulit mati
Sel kulit mati dan kotoran merupakan salah satu penyebab kulit kusam. Untuk dapat membersihkan sel kulit mati caranyaa yaitu dengan deep cleaning menggunakan scrub wajah. Tentu saja bahan alami yang bisa digunakan adalah kopi.

Konon, kandungan asam pada kopi dapat mengangkat sel kulit mati dan melancarkan aliran darah yang bisa membuat wajah jadi cerah bin glowing gitu.

4. Mengurangi jerawat
Kandungan clorogenic acid pada kopi bersifat anti bakteri dan anti peradangan, sehingga kulit nggak akan lagi menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab jerawat.

5. Melawan penuaan dini
Siapa yang memegang semboyan “menolak tua” hehehe
Kopi memiliki antioksidan yang dapat bekerja sebagai anti aging. Antioksidan yang dimiliki kopi adalah polifenol. Nah, polifenol ini dapat menangkal radikal bebas yang dapat merusak kulit.

Yang ada dipemikiran saya pokoknya jerawat, segala sesuatu yang bisa mengurangi munculnya jerawat dan dapat memudarkan bekas jerawat biasanya membuat saya penasaran.

Kok kebetulan waktu ke store The Body Shop lagi ada promo masker, yang harganya wow itu. Mumpung diskon 50%, yaudah saya beli saja. Varian yang saya beli yaitu Nicaraguan Coffee Intense Awakening Mask.

Packaging
Seperti biasa packaging masker The Body Shop dari bahan kaca yang terkesan berat dibawa kemana-mana. Tutup kemasannya double, tutup luar dan dibagian dalam juga masih ada tutupnya juga. Jadi masker aman terlindungi dan nggak cepat kering.

kemasan masker the body shop


Fragrance & Tekstur
Wanginya masker ini beneran kayak kopi, sampai heran sendiri, kok bisa ya semirip itu hahaha. Tekstur maskernya agak sedikit kasar karena ada butiran-butiran kecil, seperti remahan kopi gitu. 
tekstur masker kopi


Pemakaian Masker
Pertama kali mengoleskan masker ini ke wajah, yang saya rasakan adalah panas dikulit. Nggak hanya sekali pemakaian di awal saja, untuk pemakaian selanjutnya pasti juga akan merasa panas dikulit. Mungkin efek dari kopinya.

Ketika dibilas, nggak perlu banyak efforts sampai ditekan-tekan seperti membersihkan masker yang varian Charcoal. Cukup dibersihkan biasa dengan tangan, si masker akan dengan mudahnya luruh.

Setelah Menggunakan Masker Nicaraguan Coffee
Setelah sekian minggu memakai masker ini meskipun nggak rutin, karena pakainya suka-suka hati, nggak ada efek yang berarti di kulit wajah saya. Efek glowing yang digadang-gadang review di internet pun, kok nggak bikin glowing banget dimuka saya ya. Hanya saja ketika habis dibilas air, kulit wajah terasa lembab, itupun saat itu saja. 

Apakah akan repurchase produk ini?
Tentu saja nggak hehehe, selain harganya yang cukup mahal dan karena nggak begitu ngefek dikulit, sepertinya nggak kepikiran buat beli lagi varian yang ini, meskipun saya “TBS Lovers”.

Atau teman-teman ada yang pernah coba bikin adonan masker kopi sendiri dirumah? 
















How to Evaluate Yourself

$
0
0
evaluasi diri


Wow nulis judulnya saja rasanya kok terasa berat 🤣

Pentingkah sebuah evaluasi terutama buat diri sendiri? Pasalnya buat yang nggak terbiasa mengevaluasi diri sendiri bisa memicu stress atau mungkin bisa bikin jadi takut sendiri. Evaluasi nggak melulu mengenai hal-hal yang berbau kerjaan sebenarnya, tapi juga bisa mengevaluasi diri sendiri. 

Pernah nggak ketika mau tidur malah mikir flashback kejadian sehari itu habis berbuat “kesalahan” apa dan akhirnya direnungi? Direnunginya pun juga mikir “besok kudu hati-hati, diinget-inget jangan ngelakuin itu lagi”, tapi ya tanpa sengaja pernah terulang lagi. 

Seperti ini, pertanyaan untuk diri sendiri, yang mungkin bisa menjadi bahan evaluasi buat saya sendiri.

Apa yang menjadi prioritasmu sekarang?
Kesehatan financial. Iya saya pengen saving dana darurat minim 5x pengeluaran bulanan. Sama halnya seperti post mba Eno, jika punya duit 100 juta mau diapakan duitnya. Tentu saja saving berada di prioritas utama. Lucunya lagi, meskipun sudah ada budget untuk ditaruh di pos dana darurat, kadang saya masih suka ambilin dikit-dikit. Omaigodd hahaha

Goals apa yang sudah dan belum dicapai?
Goals yang belum tercapai pengen buka usaha kecil-kecilan seperti buka kios makanan gitu, tapi masih bingung bikin target marketnya, perhitungan budget ini itunya, mekanisme pegawainya. Jadi ini saja masih banyak belajar dari sohib yang sudah berani selangkah lebih maju dari saya.

Goals sederhana lainnya nggak muluk-muluk untuk saat ini, pengen bisa nyelesain baca buku dalam waktu  sebulan, cukup 1 buku dulu. Ihh dikit banget? Iya, lah wong kadang pegang buku sambil buka handphone, mana konsen dan nggak selesai-selesai bwaambang. 

Belum lagi kalau ada kerjaan lain, sok sibuk. Padahal bukunya genre ringan, haishhh. Pengen gitu bisa kayak mbak Jane atau Lia hehehe. Saya akui mereka luar biasa semangat per-buku-annya.

Apa yang menjadi kelemahan saya & gimana mengatasinya?
Sering kan ketika interview ditanyai apa kelemahan anda? Bingung nggak jawabnya?

Dulu awal-awal interview masih nggak “becus” jawabnya hahaha. Lama-lama kudu pinter mengolah kata-kata di depan user.

Sekarang ini yang menurut saya lemah di diri sendiri adalah menunda kerjaan. Masih ada saja pikiran, “ohh nanti saja, oohh gampang ini, cepet kok ngerjainnya”, sebenarnya bisa gitu lho dikerjakan saat itu, lah wong kadang multitasking sambil buka-buka yang lain hahaha,  jadinya nyesel dibelakang, kok nggak kemarin-kemarin sih dikerjainnya. Kecuali memang waktunya yang nggak memungkinkan untuk diselesaikan tepat waktu saat itu.

Sering banget bilang sama diri sendiri ketika misal ada beberapa job yang harus dikerjakan “aku bisa, ayo nun jangan nunda-nunda”, tapi kok ya mleset.

Kebaikan apa yang sudah saya lakukan untuk orang lain?
Saya pribadi merasa masih kurang sempurna buat orang lain, dalam artian masih kurang berguna buat yang lain. Misal, ada kegiatan yang membutuhkan volunteer, saya masih kurang aktif. Masih memilih mengerjakan hal lain yang mungkin sebenarnya bisa saya tunda. 

Hanya saja kejadian kemarin ketika Gunung Semeru erupsi, dimana teman saya yang sangat aktif membantu masyarakat di Lumajang sana, saya kepikiran terus. Memang saya nggak bisa terjun langsung di lokasi, karena harus kerja from 8 to 5. Jadi, saya hanya bisa membantu sebisa saya seperti materi.

Apakah rutinitas harian sudah terorganisir dengan baik?
Well, untuk sekarang ini, iya. Menurut saya pembagian waktu antara kerjaan, sosialiasi dan refreshing sudah saya tempatkan sesuai kemauan yang saya pengen. Seperti post Pak Anton soal management waktunya antara ngeblog dan kerjaan, yang cukup teratur dan nggak perlu dipaksain kalau memang nggak sanggup.

Jadi, from 8 to 5 saya berada dilingkungan kantor, malem pulang kantor kadang masih urusin blog atau job lainnya. Kadang masih ada janji dengan sohib juga sehabis pulang kantor. Kalau weekday mentok tidur biasanya jam 12 kadang molor jam 1. Mirip kalong hahaha.

Kalau sudah merasa badan nggak fit, seperti kebanyakan tidur dini hari, saya sadar diri dengan mengganti waktu besok-besoknya nggak begadang lagi dan beberapa hari rehat dari aktivitas di depan laptop.

Apakah saya sudah memanjakan diri sendiri?

Off course iya.

Reward apa yang sudah saya berikan buat diri sendiri? Hanya pergi ke salon buat treatment hairmask, saking pengennya untuk hairmask, sampai pasang target buat diri sendiri, bulan depan kudu ke salon. Nggak mahal tapi bikin seneng.

Pernah beberapa bulan, kegiatan hariannya hanya sebatas rumah-kantor-rumah, nggak kemana-mana dan pada akhirnya ketika ada rejeki lebih pengen seharian njajan saja atau makan di burger king hahaha.

Simple ya  evaluasi ala-ala saya ini, berharapnya bisa jadi manusia yang serba bisa gitu, serba perfect. Tapi benar kata kamus hidup, manusia nggak ada yang sempurna, sempurnya hanya milik-Nya. 


Happy weekend guys.

Back to 80's - 90's : Ini Dia Jajanan Era 90an

$
0
0
jajanan lawas


Post ini akan membawa saya kembali di masa-masa kecil dulu
* *

Beberapa waktu lalu, ketika saya ke Banyuwangi dan melewati area Gesibu terlihat cukup banyak warga yang lalu lalang di sana, ada yang bermain basket, duduk-duduk di pinggiran trotoar sampai nampak juga beberapa penjual tenant makanan. 

Wow, ternyata suasana new normal sekarang, di area yang biasa dijadikan kawasan CFD ini sudah cukup ramai pengunjung. Karena lama nggak mampir di kawasan Gesibu, saya pun meminta Icha untuk menepikan kendaraannya.

Menyenangkan pagi itu bisa kembali melihat wajah bahagia warga lokal yang sudah lama banget nggak merasakan suasana CFD, karena CFD sempat ditutup sekian lama sejak pandemi. 

Tanpa sengaja, saya menemukan bapak tua penjual es potong, happy bener, karena sudah amat sangat lama sekali saya nggak pernah beli es potong. Dulu, saya biasa membeli es potong ya hanya ketika duduk di bangku SD.

es potong


Melihat bapaknya memotong es, langsung membawa memori saya ke masa-masa SD itu. Setelah es dipotong, maka es akan ditusuk dengan tusukan seperti tusuk sate. Es potong yang saya temui ini berbeda dengan waktu saya kecil, jadi, si bapak sudah menyiapkan beberapa pilihan rasa seperti coklat, melon atau strawberry, kita tinggal pilih rasa yang dimau, setelah memotong es nya (sesuai dengan nominal yang kita bayar, misal beli 3ribu, 5ribu, terserah pokoknya), potongan es ini akan dimasukkan ke dalam cairan coklat. 

Saya rasa nikmatnya hampir sama dengan es potong ketika SD.
* *

Pagi itu ketika WFH, di depan rumah terdengar suara alunan musik ngek ngok ngek ngok atau biola model klasik. Dan sudah bisa ditebak kalau bunyi khas ini adalah penjual manisan. Zaman waktu saya kecil, disebut rambut orang mati. Dulu mana ngerti maksudnya jajanan rambut orang mati apaan, ngertinya kalau jajanan ini manis :D

Spontan saya memanggil bapak tua penjual manisan ini dan membelinya. Untuk harganya suka-suka, terserah kita mau beli 2ribu, 3ribu,4ribu. Si bapak akan dengan senang hati melayaninya. 

jajanan era 90an

Tekstur jajanan ini kasar, seperti sapu ijuk tapi tetap manis dong ya.

Biasanya saya menemui penjual jajanan ini ketika CFD, karena CFD di Jember ditiadakan, otomatis warga Jember juga nggak akan pernah lagi nemuin camilan camilan “aneh” yang biasanya ada di CFD.
* *

Es tung tung, saya menyebutnya. Biasa dijajakan diatas gerobak sederhana dan adanya tambahan display roti dan wadah es krim. Disebut tung tung, karena penjualnya ketika jalan akan memukul sejenis alat musik kuno, berbentuk bulat dan tung tung bunyinya. 

Es krim ini mengingatkan saya akanuncle ice cream Singapura, karena  saya memilih roti sebagai teman makan es krimnya. Harganya cukup murah, untuk pilihan roti, saya membayar 5ribu saja.

es krim roti

Itu dia jajanan lawas yang cukup sering saya beli ketika waktu masih jadi anak ingusan. Nemuin hal-hal nggak terduga seperti ini saja, lumayan bisa jadi mood booster juga.

Teman-teman ada yang pernah ngerasain jajajan ini juga kah?

Viewing all 577 articles
Browse latest View live