Wow sudah akhir bulan saja nih. Konon katanya bulan Februari adalah bulan miliknya Romeo dan Juliet, ohh nooo, saya nggak terima.
Mengawali awal bulan Februari ini, saya dapat undangan kondangan teman yang diadakan dirumahnya dan berlokasi kurang lebih 1,5 jam naik motor dari rumah, maklum saya tinggal di kota kecamatan, sedangkan teman di kecamatan pinggiran yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lumajang. Saya sendiri membayangkan jaraknya saja rasanya nggak sanggup, sejauh mana dari Kota Kabupaten Jember menuju Kabupaten Lumajang (anggap begitu) dengan mengendarai motor roda dua.
Dulu pernah ke Gilimanuk Bali naik motor tapi dibonceng berasa sudah amazing banget hahaha. Padahal lebih jauh lagi jarak Jember ke Bali.
Kata teman, mungkin kita sudah memasuki fase dimana faktor “U” berbicara, umur gaes hahaha.
Balik lagi ke perjalanan Jember – Kecamatan Kencong tadi, saya mengendarai motor sendiri dan teman berboncengan dengan si sahabatnya. Cuman sebanyak 3 orang cewek-cewek motoran menerjang panas dan hujan, setangguh itu. Disaat teman-teman yang lain kebanyakan nitip amplopan dan saya malah nggak bisa menolak ajakan si teman ini untuk datang langsung ke rumah si pengantin.
Di tengah perjalanan rasanya pengen balik saja ke rumah, perasaan motoran dari siang kok nggak sampai-sampai.
Perjalanan pulang pun saya buat santai, selain karena kondisi jalanan di pinggiran kota Jember yang minim penerangan plus saat itu hujan deras, ngeri motoran kalau harus ngebut-ngebut. Di tengah perjalanan lagi-lagi mikir “tau gitu tadi bawa mobil saja” dan bawaannya kudu nangis karena perjalanan pulang juga terasa jauhnya wkwkwk.
Dari kisah perjalanan seharian itu, saya kembali berpikir, beruntung saya bisa ikut menyaksikan kebahagiaan teman dekat menikah secara langsung yang mana sehabis menikah itu si pengantin nggak akan tinggal di Jember lagi.
Dan saya kembali mengingat memori lama saya dengan si teman yang menikah tadi, dulu kita pernah hang out bareng, susah senang bareng, saya kalau ada perlunya terkadang masih minta tolong dia buat ini itu. Masa saya cuma begini saja kok masih egois.
Dari sini juga saya sudah merasa berani mengalahkan rasa keegoisan dan memilih ikut berbahagia bersama teman dekat di hari spesialnya.
* * *
Hal berikutnya yang membuat saya happy di bulan Februari ini adalah ketika sohib sewaktu kuliah dulu membuat status buku novelnya sudah terbit di Google Play Book.
Horayyy, saya ikutan senang dan kaget pastinya. Kaget karena si sohib sudah berhasil meraih cita-citanya juga buat nerbitin novel sendiri. Dan saya masih stuck begini begini saja dengan imajinasi novelnya hahaha. Tapi kaget yang senang tentunya. Apa sebutannya ya?
Sebagai seorang sahabat yang baik #cielahh, tentu saja saya ikut membeli karyanya. Alhasil di bulan Februari ini dan bulan selanjutnya akan menambah list buku bacaan yang masih menumpuk di meja. Semoga saya sanggup menyelesaikannya hehe
* * *
Dan hal receh lainnya yang membuat saya senang di akhir Februari ini, menikmati minuman kesukaan yaitu alpukat kocok hasil usaha teman komunitas lari dan saya bantuin promosiin di teman-teman kantor dan langsung beli banyak. Teman kaget dengan jumlah pesanan saya yang langsung wow itu. Teman senang dan saya pun ikutan senang tentunya.
Testimoni teman pun juga bilang kalau porsi dan rasanya pas, enak. Promosi pun nggak cuman di teman-teman kantor, saya akan bantuin juga membuat video story di laman media sosial biar makin banyak yang tahu. Dan saking sukanya sama racikan alpukat kocoknya, teman kantor nggak hanya sekali order. Wahh ikutan senang saya tuh.
Suka sama semangat teman saya ini, berani membuka usaha dan optimis. Luvvv pokoknya.
Teman-teman ada cerita asik apa nih di bulan Februari ini?
* * *
Artikel ini diikutkan dalam CR Challenge #2 yang ditulis dengan penuh cinta dan sebagai deadliners garis keras 🤣